Sunday, 22 May 2016

Kopi, Teh, dan Patah Hati



“Saat orang-orang jatuh cinta, mereka mampu membuat warna hitam menjadi warna merah jambu. Namun, pada saat warna merah jambu tersebut memudar, bahkan kembali menjadi hitam. Mampukah mereka menerimanya, dan membuat warna hitam itu kembali menjadi warna merah jambu ?.”
   
“kopi apa yang sedang lo minum?”

“Kopi Gayo, dari Aceh” jawab gue lalu meneguknya.

“Padahal Gue jarang ngeliat lo minum kopi. Kok, lo bisa menikmati kopi pahit?”

“lo gak ngeliat gue seperti orang yang suka kopi karena gue sudah jarang mengkonsumsi kopi instan , dan gue juga gak minum kopi manis”

“kenapa?”

“kenapa yang mana?”

“kenapa lo gak suka minum kopi yang manis?”

“hmm—entahlah. Mungkin karena rasa pahit dikopi tersebut sudah tidak terasa. Rasa kopi sendiri pahit, bukan? Kalau gue minum kopi manis, gue gak bisa menikmati rasa pahitnya”

“jadi, menurut lo, minum kopi pahit itu seperti hidup. Meskipun ada rasa pahit, tetap harus dijalani dan dinikmati?”

“kalau persepsi lo seperti itu, gue gak bisa jawab apa-apa.” Tutup gue padanya.

“Gue udah menemui dia—“ sahutnya mulai membuka topik lain.

“menemui siapa? Tunangan lo yang—“

“nyelingkuhin gue” sambungnya.

“umm. Ah, iya. tapi, bukannya dia di luar kota. jangan bilang lo datang kesana hanya untuk meminta penjelasan seperti yang lo bilang ke gue waktu itu.”

“iya, gue datang ke tempat tinggalnya yang ada disana. Gue gak memberitahu dia kalau gue akan datang. Gue hanya bertanya apakah hari itu dia ada ditempatnya atau tidak. Dia bilang dia tidak akan kemana-kemana hari itu. Untunglah dia tidak bohong.” 

 “elo, gila.”

“ya, kadang gue ingin melakukan hal gila untuk orang yang gue cintai. Walaupun itu untuk sebuah perpisahan. Gue ingin membuat itu sebagai hal terakhir yang gue lakukan. Gue ingin mendapatkan sebuah perpisahan yang baik.”

“terus, gimana?”

“dia menjelaskan semuanya. Dia menyesali semua perbuatannya. Dia meminta gue untuk memaafkannya. Dia menginginkan hubungan ini terus berlanjut. Dia berjanji akan memutuskan wanita selingkuhannya”

“dan, keputusan lo?”

“gue menolaknya. Gue tidak mau menambah orang yang tersakiti. Gue hanya ingin dia melanjutkan hubungan dengan wanita tersebut bila dia benar-benar menyukainya. gue meminta dia untuk lebih jujur dalam menjalani hubungannya saat ini”

“elo baik banget.”

“ya, tapi dia tidak menerima begitu saja. Dia bersikukuh untuk terus mempertahankan hubungan  kami. Dia bilang, apa yang akan dia katakan pada orang tuanya kalau hubungan yang dianggap orang tuanya serius ternyata harus berakhir saat selangkah lagi menuju kehidupan baru.”

Dia menghela napasnya. Dia kembali melanjutkan ceritanya.

“gue berkata pada dia bahwa, gue akan menjelaskan kepada orang tuanya sejujur-jujurnya. Gue memberitahu dia tidak usah khawatir, yang menjalani  hubungan ini adalah gue dan dia. Lagi pula, gue tidak mau mempertahankan hubungan ini karena dia takut untuk menjelaskan berakhirnya hubungan ini kepada orang tuanya. Dari situ saja sudah jelas, dia tidak serius dengan hubungan kami yang selama ini terlihat serius”

“lalu, apakah lo mendapatkan apa yang lo inginkan? “

“iya, setelah kami berbicara banyak. Dia akhirnya mengerti. Kami setuju untuk memutuskan hubungan ini. Dia mengajak gue untuk makan bersama sebagai tanda suatu perpisahan. Gue memutuskan untuk setuju dengan ajakannya.”

“ya, kalau lo mendapatkan yang lo mau, itu bagus. Tapi, sebaik apapun, itu adalah sebuah perpisahan, pasti itu sakit bukan?”

“iya, lo benar. Ini adalah patah hati terhebat yang gue rasakan.”
Dia tersenyum dengan mata nanar.

 “mungkin gue butuh secangkir kopi” serunya sambil menghela napasnya.

“hmm—itu bukan ide yang bagus”

“kenapa?”

“Untuk seseorang yang sedang patah hati. Kopi terlalu pait untuk dirasakan. Saat ini, lo membutuhkan Teh yang lebih menenangkan” 

Tutup gue padanya.



*Gambar diambil dari google. 

Thursday, 5 May 2016

Sebuah kata bernama "Sayang"


  


"Seseorang rela melakukan apapun agar  sebuah hubungan yang dia inginkan berjalan dengan sesuatu yang baik. Namun, pada saat hubungan tersebut tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan, apakah orang tersebut berani untuk mengakhirinya dengan baik?"


“Apa artinya kalau pacar lo sudah mulai tidak rajin memberi kabar ?” seorang teman tiba-tiba datang dan menceritakan keresahannya. 

"hmm-- sibuk mungkin, atau--" 

"punya seseorang yang baru?" jawab dia dengan nada kesal.

"lo kenapa sih?"

"pacar gue selingkuh" 

"hah? serius? kok lo bisa tahu?"

"itu gak penting." jawabnya sambil menghela napas. 

"terus, apa yang mau lo lakukan?"

"gue mau menemui dia--dan mutusin hubungan ini"

"serius? bukankah kalian sudah menjalin hubungan ini cukup lama ? bukankah dia sudah mengajak lo ke jenjang yang lebih serius? Tidak sayangkah dengan cincin yang ada di jari manis lo itu?"

"kesetiaan bukanlah sesuatu yang bisa dibeli hanya dengan cincin di jari manis, bahkan sumpah yang dilakukan di hadapan Tuhan. lagi pula, tidak kah kau berpikir,  Tuhan sendiri pun belajar ia kerap dikhianati oleh manusia."

"hmm, Charlie Brown?" jawab gue seadanya.

"Windy Ariestanty" 

"oke"jawab gue sambil mengangguk.

dia menghela napasnya. 

"sejujurnya, gue cuma ingin menemuinya dan meminta penjelasannya"

"yakin? penjelasan macam  apa yang lo harapkan dari seseorang yang sudah menghianati lo?"

"entahlah, gue cuma berpikir,  kalau memang harus berakhir, gue ingin ini berakhir dengan baik" jawabnya sambil mengawang. 

"gue gak ngerti sama sekali sama pemikiran lo, sih"

"gue memulai hubungan ini dengan sesuatu yang baik. gue juga ingin meng-akhiri hubungan ini dengan cara yang baik. cuma itu"

"cuma itu?"

"iya, cuma itu. kalau memang bosan, kenapa tidak bilang. kalau memang tidak ingin menjalani hubungan ini lebih serius, kenapa dia mengajak gue ke jenjang yang lebih serius? kami memulai semua ini dengan kejujuran. jadi, gue tak ingin hubungan ini berakhir dengan suatu kebohongan. setidaknya, gue berhak untuk tahu dan memberi dia kesempatan untuk menjelaskan"

"memangnya lo yakin, bisa menerima jawabannya? kalau gue jadi elu, mungkin semua penjelasan dia hanya gue anggap sebagai alasan"

"gue akan mendengarkan. lalu mengambil kesimpulan. gue ingin tahu, apakah dia mengajak gue ke jenjang yang lebih serius karena benar-benar sayang sama gue. atau hampir sama kayak yang lo katakan tadi “gue pengen putus sama dia, tapi gak bisa. Soalnya, gue udah menjalani hubungan ini  cukup lama. Sayang banget kalau harus berakhir” ."

"hmm-- Sayang dengan titik. atau sayang dengan koma. hmm--  bedanya setipis tali G-string. ya?. 

"lo gak usah meng-analogikan hal ini dengan pikiran busuk lo, deh" jawab dia kesal.

kami berdua tertawa. 

‘Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan’.begitu juga dengan suatu hubungan, gue percaya tidak ada orang yang mau dinomor duakan apalagi diduakan.
  

















Wednesday, 6 April 2016

Dua Puluh Tiga : Untuk Orang-orang yang sudah datang dan tidak pernah pergi



April baru saja tiba dan dia memulai kehidupan gue dengan membawa banyak keresahan.

ORANG pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun adalah papa. Bagaimana tidak, Bokap salah hari. beliau mengirimi gue SMS selamat ulang tahun pada 1 April—satu hari lebih cepat dari hari ulang tahun gue, yang tentu saja gue abaikan. 

Pada hari ulang tahun gue, bokap kembali kirim SMS, alasannya adalah “papa sengaja kirim ucapin selamat ulang tahun sejak tanggal 1 April soalnya khawatir pada saat hari ulang tahun kamu tiba, handphone papa eror”.

Bokap gue memang pintar kalau nyari alasan. Padahal, seandainya bokap bilang dengan jujur bahwa beliau salah mengingat tanggal atau bahkan lupa sekalipun, gue tidak akan marah atau merasa kecewa. Kita tidak tidak bisa berharap banyak dari sebuah ingatan yang menua bersama waktu, bukan?

Orang yang pertama kali mengucapkan adalah seorang wanita yang datang ke kehidupan gue dan tidak pernah pergi.  Dia adalah cinta pertama gue. Kami bertemu di SMA dan masih menjalani hubungan yang baik sampai sekarang.

Dia mengirimkan ucapan ulang tahun pukul 12:10 malam. Dimana baru gue baca jam setengah enam pagi.

Kami tidak mempunyai hubungan yang spesial. Dia tahu bahwa gue suka sama dia. Dan gue juga sering mengatakan bahwa gue suka sama dia berkali-kali. Sampai saat ini kami berteman baik dan Men-support satu sama lain.

Kalau Gue bilang gue tidak pernah mengharapkan hubungan yang lebih dari ini bersama dia. Itu bohong. Dari lubuk hati gue yang paling dalam. Gue menginginkan suatu kejelasan dengan hubungan ini. Tapi, seperti yang gue bilang. Cinta adalah suatu perasaan yang cukup untuk menerima.

Lagi pula, tidak semua kisah cinta di muka bumi ini berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, bukan?.

(Baca : ini semua hanya pencitraan, padahalmah udah keseringan galau sampe showeran pake gayung ) 

Untuk nyokap gue tercinta. terimakasih sudah menjadi sahabat yang sangat luar biasa. tolong jangan bertanya hal absurd seperti "kamu normal, kan?" karena aku terlalu lama men-jomlo. dear mama ku sayang, aku normal. aku tidak LGBT. aku masih tidak mengerti apa enaknya beradu "pedang" .

Orang –orang berikutnya yang mengucapkan selamat di hari jadi gue adalah teman-teman kampus gue yang cukup busuk. Isa, Ashif, Amink, eko, Ayu. Semoga pertemanan kita terus berlanjut, ya. Karena akhir-akhir gue menggelisahkan bawah pertemanan kita sedang tidak sehat.

Padahal kita tidak kemana-mana. Tapi Rasanya, akhir-akhir ini gue seperti pergi ke tempat yang benar-benar beda.

By the way, nyokap gue nanyain kapan kalian main kerumah lagi. Mau nyobain gaji isa yang baru jadi Asisten menejer katanya. J

Untuk orang-orang yang sudah datang dan tidak pernah pergi. Terimakasih banyak karena mau menerima gue dikehidupan kalian.

Untuk the Gembel, sahabat-sahabat gue yang selalu sabar menerima ide-ide gue yang kadang terlalu egois dan sulit untuk dikabulkan. kalian semua memang pengertian. 

Terimakasih juga untuk orang-orang yang mau menyisihkan kuota internetnya hanya untuk membaca tulisan gue yang jauh dari kata baik di blog ini. 

Sekali lagi gue mengucapkan terimakasih.

Betapa Beruntungnya gue punya orang-orang seperti kalian. Orang-orang yang mau meluangkan waktu, bahkan menciptakan waktu untuk orang yang punya pemikiran yang kadang tidak masuk di akal seperti gue. Kalian semua yang terbaik.

Dan untuk kamu,  kita jadi jalan, kan? J





Sunday, 3 April 2016

Tips menghadapi Ujian Nasional

Bagi yang besok UN. selamat UN. gue akan memberikan beberapa tips UN.

1. Usahakan berangkat lebih pagi. Supaya tidak telat. jangan datang pada saat ada ada maunya aja. Terus pas dapet, pergi gitu aja. Itu gak baik.

2. Kalau kamu menemukan soal yg sulit. jangan terpaku sama satu soal itu. Takutnya Nanti kamu jadi terlalu nyaman dan gak bisa move on .

3. Usahakan menjawab soal UN pada saat itu juga. jangan ditunda-tunda. Inget, digantungin itu gak Enak.

4. Usahakan jangan sering tatap-tatapan sama pengawas. takutnya terjadi cinta lokasi. nanti bisa mengganggu konsentrasi. ‪

5. kalau pengawas mulai ngedeketin kamu. bilang aja "maaf, hubungan kita gak bisa lebih dari ini" ‪

6. kalau pengawas bilang "baiklah, waktu mengerjakan untuk ujian hari ini sudah berakhir" kalian cukup bilang "jadi, setelah semua ini, kamu mau menyudahinya begitu saja?" ‪

7. oh, iya. pada saat mengisi kolom nama, pastikan kamu menulis nama kamu sendiri. jangan nama artist favorit kamu apalagi nama pacar atau mantan pacar kamu. ‪

8. kalau lagi bingung jawab dan pengawas mergokin kamu lalu bilang "kok, lembar jawabannya masih kosong?" cukup jawab "gak bisa bu, saya gak bisa jawab. saya mencintai semuanya" ‪

9. kalau pengawas terus merhatiin kamu. kamu cukup bilang "kamu gak usah terlalu posesive deh. aku gak nyaman dengan sikap kamu yang seperti itu" ‪

10. kalau kamu ketahuan nyontek dan pengawas ngambil lembar jawaban kamu. jangan panik. cukup bilang "aku mohon, aku bisa jelasin semuanya. ini tidak seperti yang kamu kira" ‪

11.kalau pengawas mergokin kamu lagi nyontek temen kamu yang dibelakang dan bertanya " kenapa kamu nengok kebelakang terus? " gak usah panik , cukup jawab "kadang kita harus melihat ke masa lalu, supaya tidak salah langkah dimasa yang akan datang" ‪

Itu adalah beberapa tips UN dari gue. Sekali lagi selamat menempuh ujian nasional. Kalian harus menjawabnya dengan jujur. Sesulit apapun, kalian harus menjawabnya dengan jujur. Karena Akan ada hati yang terluka kalau kalian tidak menjawabnya dengan jujur.




*gambar dari google.

Thursday, 31 March 2016

sebuah keputusan yang membuat (lebih) baik.


“Billy ---- Gue mau curhat”  seorang teman gue tiba-tiba men-chat lewat account facebook.

“hah? Curhat apaan? Pengen kurus? Lo mau sekurus apalagi?” jawab gue ngasal.

“bukannnn---“ jawab dia dengan emoticon berteriak.

“terus?”

“gue jatuh cinta untuk yang pertama kalinya dan gue patah hati”

“sebentar, jangan-jangan eloo—“

“iya, gue mengatakannya kalau gue selama ini suka sama dia” jawab dia dengan emoticon menangis.

Oke, jadi teman gue ini sebut saja –umm karena cewek,, sebut saja bunga.  Dia baru saja patah hati. Tapi bukan patah hati yang membuatnya menangis. Bunga sendiri sudah tahu kalau dia akan patah hati. Dia jatuh cinta pada temannya cukup lama. Bunga sudah tahu bahwa temannya sudah memiliki kekasih dan bunga juga sudah tahu kalau teman yang disukainya sangat serius menjalani hubungan yang sedang dijalani.  Dengan kata lain, dia sudah tahu akan patah hati.

“jadi, kenapa lo memutuskan buat ngasih tahu perasaan lo?”

“gue Cuma gak mau menyesalinya, hal yang paling gue takutkan saat ini bukan patah hati, tapi tidak membuat sebuah keputusan apapun.”  


Seperti yang dikatakannya, bunga  tidak ingin menyesal karena dia tidak membuat keputusan apapun tentang apa yang harus dilakukan pada perasaannya. Untuk itu Bunga memutuskan untuk menyampaikan apa yang selama ini dia rasakan.

Bunga hanya  ingin orang yang disukainya tahu tentang perasaannya. Bunga tidak ingin menyesal karena dia tidak pernah memberi tahu perasaannya pada orang yang disukainya. Dan yang paling penting, dia tidak ingin menjalani hidup dengan pertanyaan “apakah orang yang disukainya mempunyai perasaan yang sama?”  

Sebenernya gue cukup iri dengan apa yang dilakukan oleh teman gue ini. Dibalik sikapnya yang cukup kaku dan punya masalah dengan sesuatu yang bernama percaya diri. Dia punya keberanian dan kekuatan luar biasa menghadapi suatu hal bernama “Penolakan”.

“terus respon dia sendiri , gimana?”

“dia meluk gue, terus ngomong “suatu saat akan ada orang yang lebih baik untuk gue”

“hmm—terus?”

“Gue nangis, gue ngerasa secara tidak langsung dia mengatakan bahwa selama ini gue mencintai seseorang yang tidak cukup baik” jawab dia dengan emoticon menangis.

“keren, gue bangga sama lo. Berani menghadapi sebuah penolakan. Udah jangan nangis mulu, sakitnya bakal ilang pelan-pelan”

Hmm-- Orang yang jatuh cinta, meskipun dia mengalami patah hati, orang-orang ini tidak pernah menunggu seseorang yang lebih baik akan datang dari seseorang yang mereka cintai saat ini. Orang yang jatuh cinta tidak pernah tahu mana yang lebih baik.  Bagi mereka, jatuh cinta selalu soal waktu yang sedang dijalani. Waktu saat ini. bukan kemarin,atau besok. Orang yang jatuh cinta hanya jatuh cinta begitu saja dan mengambil risiko bahwa seseorang yang dicintainya itu mungkin tidak cukup baik di mata orang lain.
Jadi, apakah cinta itu buta?.

kalau menurut gue,  Cinta itu adalah suatu perasaan yang membuat seseorang merasa cukup untuk menerima.


Wednesday, 16 March 2016

Sebuah Obrolan antara B dan b


“Kapan punya pacar?”  Atau sampai yang paling ekstrim “kapan kawin?” Sebuah pertanyaan yang sering terlontar dari teman-teman gue, sahabat gue, sampai dosen gue dikampus lama gue, Pak hudan, sering menanyakan hal ini. karena bosan, biasanya gue jawab"nanti kalau gak hujan". uniknya adalah, mereka malah menjadi resah dengan keadaan gue, bahkan teman-teman gue sampai pak hudan pernah menjadi mak comblang untuk mencarikan gue pacar. Iya, ini serius, bahkan dosen gue ini sering memperkenalkan gue dengan asisten dosennya. Padahal gue sendiri tidak terlalu terganggu dengan keadaan gue.

Sampai pada akhirnya, Obrolan absurd terjadi ketika gue sedang asik mengobrol di group chat BBM . teman gue ada yang mau menikah dan tiba-tiba topik obrolan ramai membicarakan siapa selanjutnya? Atau kapan gilirannya tiba. Dan entah kenapa, tiba-tiba saja gue mengobrol dengan gue yang lain. Katakanlah sekarang gue membagi diri gue menjadi dua yaitu B (baca B besar) dan b (baca b kecil). 

“eh, b , lo gak mau nyari pacar ? masa jomlo terus? Temen-temen lo udah punya pacar tuh. Malahan ada yang mau nikah. Lo gimana?”

“gini, B, gue mau tanya balik,  gimana cara lo mempertahankan sebuah hubungan dengan seseorang, hmm katakanlah gebetan atau pacar lo mungkin?”

 “hmmm—emang kenapa?”

‘gini B, gue adalah tipe orang yang punya daya tahan sangat rendah untuk mempertahankan sebuah hubungan dengan seseorang. Selama ini kalau gue menjalin hubungan dengan seseorang , katakanlah  orang yang lagi gue pdkt-in, gue selalu berhenti ditengah-tengah. Gimana caranya konsisten agar tidak berhenti ditengah-tengah?”

“hmm— rada susah dijawab sih, tapi, kenapa lo sampai seresah itu?”

“ya, karena ini yang selalu gue rasain, kadang gue ngerasa  gue belum bisa menyisihkan waktu gue dengan seseorang, menjalani hubungan yang baik artinya lo harus selalu menjaga komunikasi, dan dalam sehari, mungkin setidaknya lo harus menghubungi dia dua sampe tiga kali , hanya untuk mengobrol obrolan membosankan seperti “lagi apa?” sampe dengerin curhatan “apa yang terjadi di hari itu”.  

“hmm—mungkin, lo bukan belum bisa menyisihkan waktu, tapi gak mau menciptakan waktu tersebut ketika lo menjalani sebuah hubungan dengan seseorang, katakanlah orang yang lo pdkt-in. Lo selalu merasa semua hal yang lo lakukan dengan orang yang lo pdkti-in itu gak penting, ngebosenin dan berakhir dengan jawaban klise “gue terlalu sibuk” atau  “gue gak punya waktu” mending hubungan ini gak usah dilanjut.

“ya, emang iya , sih B. Gue kadang merasa terlalu sibuk , gak punya waktu, keresahan yang gue rasakan, persis kayak yang lo katakan”

“hmm-- gini, b. Gue  selalu percaya tidak ada alasan “gak ada waktu”,  yang terjadi sebenarnya adalah orang tersebut tidak mau menyediakan waktu atau tidak memprioritaskan hal tersebut. Ini semua Cuma tentang gimana cara lo menciptakan waktu untuk seseorang atau suatu hal yang sedang lo kerjakan. Misalnya lo akan bertemu dengan seseorang yang sangat penting, lo pasti akan menyediakan waktu lo, mengatur waktu lo, menciptakan waktu sedemikian rupa, meskipun jadwal lo  dihari itu sedang sibuk-sibuknya. ”

 “hmm—jadi,menurut lo,  ini bukan soal daya tahan gue yang rendah dalam mempertahankan sebuah hubungan? Tapi soal  gue yang tidak mau menciptakan waktu dengan orang tersebut?”

“hmm—menurut gue sih, iya, lagian, kalau seseorang itu penting buat lo, lo akan menciptakan waktu buat dia, gak akan ada alasan bosan atau gak punya waktu, lo akan selalu punya quality time dengan orang tersebut. sebaliknya,  kalau gak penting, lo akan merasa, ngapain repot-repot meluangkan waktu. Menurut gue, Pada akhirnya ketika dua orang yang sedang menjalin hubungan merasa bahwa pasangannya sangat penting untuknya, bukankah itu pertanda masing-masing sudah mendapatkan dua hal sekaligus, yaitu , diinginkan dan menginginkan”

Gue gak tahu obrolan gue dengan gue yang satu nya ini benar atau tidak. Tapi yang gue bisa pelajari dari obrolan absurd ini “menjalin suatu relationship dengan seseorang adalah tentang kemauan menciptakan waktu dari kedua belah pihak, tidak akan ada kesempatan dan waktu yang tercipta apabila salah satunya tidak menginginkan”.


*gambar didapat dari profile picture temen gue di BBM. 
   



Saturday, 30 January 2016

Rumah


“Ku Rindu ---- 
Lebih baik katakan apa adanya,
bila memang rindu.

Ku Rindu --- 
karena waktu tak akan mampu berpihak, 
pada perasaan, yang meragu”

(Sabda Rindu– Glenn Fredly / Tio Pakusadewo)

"AAAHHHHH---- kenapa sih di dunia ini ada yang namanya friendzone?” andi, seorang laki-laki berkulit putih, berbadan tinggi dan berambut cepak. Seorang Laki-laki berkacamata yang saat ini sedang bernyanyi sambil memainkan gitarnya karena gelisah pada hubungan yang dia jalani.

“lo kenapa sih?, kangen sama putri? ,dia udah ada yang punya.” sahut indra sambil membuat coffe. Indra adalah pria kurus , tinggi sekitar 165 cm, berkulit sedikit hitam dan mempunyai gaya rambut belah pinggir klimis.

“iya, gue tahu, dia udah punya pacar. padahal ya, gue sering dengerin curhatnya dia, gue sering kasih perhatian sama dia, gue sering nganterin dia pulang pake motor gue, dia juga sering ngasih perhatian ke gue, ngingetin gue makan, ngingetin gue boker, ngingetin gue buat pake minyak wangi, ngingetin gue pake deodoran karena ketek gue yang baunya busuk banget,  gue kira dia suka sama gue. eh, nyatanya, dia jadian sama orang lain” sahut andi sambil membuka kacamatanya.

“ah, itu namanya elonya terlalu Baper” sahut indra sambil mengocek kopi yang dibuatnya.

“baper?” andi kembali memakai kacamatanya.

“iya, bawa perasaan, mungkin bagi putri perhatian yang diberikan sama elo adalah perhatian sebatas temen aja, karena lo baik mau dengerin curhatnya dia, karena lo juga sering nganterin dia kemana-mana pake motor lo, walau pun gue gak ngerti elo temen apa tukang ojek gratis yang dimanfaatin” sahut indra sambil meminum kopinya secara perlahan.

“terus, gue harus gimana sekarang? Gue udah terlanjur punya perasaan yang kuat sama putri.” sahut andi sambil menaruh gitarnya.

“ya, sekarang jadiin ini sebagai pembelajaran aja. makanya, entar Kedepannya, lo jangan kayak keset,  ngerti?” sahut indra sambil melihat andi. 

“keset?”

“iya, sekarang gini, elo itu adalah tipe orang yang punya tingkat kebaperan yang tinggi. Dikasih perhatian seadanya, lo akan memberikan segalanya. punya hati itu jangan kayak keset, yang selalu welcome pada semua orang. jadinya sekarang gini, kan? Elo baper dan ujungnya jadi susah move on” indra kembali meminum kopi yang dibuatnya.

“iya, sih. Tapi gue masih belum bisa pindah, bagi gue, putri adalah sebuah rumah yang selama ini gue cari, sebuah rumah yang membuat gue nyaman, sebuah tempat untuk pulang." 

"jadi?" 

"ya, untuk saat ini, mungkin gue akan menunggu putri” sahut andi sambil menghela napasnya.

"menunggu putri putus sama pacarnya? wah, gila, lo. kacauu, hidup lo udah kacau" sahut indra sambil menghela napasnya.

"ya, elo belom ngerasain sih, rumah yang selama ini lo ingin tinggali tiba-tiba jadi milik orang lain begitu aja" 

“ya,iyasih, tapi terserah lo aja,  kalau lo udah nyiapin betadin dan perban buat ngobatin luka hati lo yang mungkin akan semakin besar sih, terserah. yang jelas, sebagai sahabat, gue udah ngingetin lo” sahut indra sembari mengambil laptop yang ada di tasnya.

Andi cuma bisa diam.

Treng--- handphone andi berbunyi

Andi mengambilnya dan membuka pesan yang masuk.

“gue pergi dulu, ya.” Sahut andi yang  tiba-tiba bergegas mengganti bajunya.

“lo mau kemana?”

“ke kafe deket kampus, putri mau curhat, dia lagi punya masalah sama pacarnya, gue duluan ya” sahut andi sambil berjalan pergi.

indra hanya bisa menggelengkan kepala karena sikap sahabatnya. 


Cinta , kenapa seseorang yang Jatuh cinta itu selalu jadi banyak berharap. Berharap orang yang disukainya punya perasaan yang sama, berharap sms atau chat yang dikirim segera dibalas, bahkan yang paling ekstrem,berharap orang yang disukainya segera putus dengan pacarnya.


Mungkin agnes monica benar, cinta gak bisa pake logika. Contohnya adalah orang yang jatuh cinta diam – diam. Orang yang jatuh cinta diam – diam rela untuk menunggu orang yang dia sukai datang ke tempat yang biasanya dikunjungi, dan pada saat orang yang disukainya datang, dia hanya diam, melihatnya dari kejauhan. baginya, bahagia cukup se-sederhana itu.

contoh lain,misalnya kayak gambar dibawah ini. hmm, kira-kira, apa yang lo pikirkan tentang gambar ini?














kalau menurut gue,  gambar ini membuat gue berpikir beberapa hal :

1. Se-ekor koala yang sedang patah hati. Melihat koala yang disukainya jadian dengan  koala lain.

2. se-ekor koala yang jatuh cinta diam - diam pada pacar sahabatnya.

3. se - ekor koala yang sudah lama men-jomlo sedang melihat koala lain sedang   berpacaran.

4. se - ekor koala yang sedang patah hati karena melihat mantannya lebih dahulu punya pacar  dibanding dirinya.  pacarnya sudah move on , sedangkan koala tersebut malah belum bisa move on. 

5.se - ekor koala yang sedang patah hati karena mantan pacarnya mendapatkan  pengganti yang lebih baik dan lebih cakep dibanding dirinya. 


setidaknya, itu menurut gue, hmm -- tapi mungkin saja, koala tersebut seperti Andi, sedang menunggu koala yang disukainya putus dengan pacarnya. se-ekor koala yang terlalu terbawa perasaan pada temannya sampai membuatnya tidak bisa move on. dimana koala tersebut lebih memilih untuk tetap mempertahankan cintanya dan berteman baik dengan koala yang disukainya. Bahkan, dia tetap mendengarkan semua keluh kesah yang diceritakan kepadanya dalam hal apapun, seperti pada saat koala tersebut sedang ada masalah dengan pacarnya, “gue punya cinta yang sangat besar dan tulus, dengan gue , lo gak akan menangis lagi” seperti hal nya andi, setidaknya itulah yang ingin disampaikan koala tersebut pada koala yang disukainya. 

yah, kalau menurut gue sih, Cinta itu mungkin seperti menemukan sebuah rumah, saat seseorang menemukan rumah yang nyaman untuk dirinya, saat itu juga dia sudah menemukan sebuah tempat untuk beristirahat, menceritakan keluh kesahnya,berbagi kebahagiaan dan yang paling penting, orang tersebut sudah menemukan sebuah tempat untuk  pulang. namun sayangnya, tidak semua orang menemukan rumah yang tepat pada saat yang tepat. karena bisa saja, seseorang menemukan rumah yang ingin ditinggalinya pada saat rumah tersebut sudah menjadi milik orang lain. 




*gambar koala patah hati gue ambil dari instagram amrazing, dia juga punya blog, klik disini

*
tulisan yang berwarna biru adala quote dari buku keset kusut karya arie jepro, dia juga punya blog, klik disini