Tuesday 22 July 2014

Ngabuburit 9 : Bertemu dengan Kerinduan



       Hari sabtu tanggal 19 juli kemarin, akhirnya gue datang ke acara yang gue tunggu-tunggu sejak lama, yaitu, acara ngabuburit yang diadakan oleh bumi sandiwara dan teater cermin. Hal pertama yang membuat gue terkejut adalah  “INI KENAPA GAK ADA SIAPA-SIAPA?  PADA KEMANA ? ACARANYA GAK JADI APA GIMANA?” dalam seketika hal tersebut membuat gue terkejut hingga membuat gue kejang-kejang  (enggak, gak selebay itu kok).

       Gue berpikir sejenak lalu membuka Blackberry messengger. Gue baca di group teater cermin dan gue baru sadar ternyata acaranya di kelurahan bukan di kecamatan. Sebagai orang pribumi, sebenarnya gue baru tahu kalau kelurahan dan kecamatan itu tempatnya berbeda (kok, gue agak bego ya).  kenapa gak satu tempat aja sih, gue kan harus muter lagi. Gue kembali menyalakan motor gue, lalu segera bergegas menuju tempat peristirahatan terakhir  ngabuburit diadakan.

       Setibanya di tempat kejadian perkara, gue disambut dengan adik-adik kelas gue yang menyapa gue lalu salaman dengan mencium tangan gue. Akhh, entah kenapa, gue merasa sangat tua ditempat ini. Sebagai kakak kelas atau dalam teater cermin sering dipanggil kokolot, gue langsung bertanya ke adek kelas gue “ tiketnya masih ada?” dan adik kelas itu hanya menggelengkan kepala. Akhh padahal gue mau beli kalau masih ada, karena abis yaudah gue masuk secara gratis aja . ( aduhh, pencitraan banget yahh) <= eh diem ya, yang nulis gue, bukan lo, gak usah komen.

      Pada saat gue masuk kedalam aula kelurahan, gue dikagetkan dengan tempat yang baru ini. Ini gila, tempatnya luas banget, panggungnya juga asik dan akhh penempatan lightingnya sepertinya kurang pas (peace kang, peace). Pada saat gue masuk kedalam aula tersebut, ada ekstra kulikuler (ini nulisnya bener gak sih) musikalisasi puisi yang sedang tampil. Alunan lagu, musik dan pembacaan puisi yang sangat indah mengalun dari penampil. Akhh, suasana ini benar-benar gue rindukan.

        Penampilan musikalisasi puisi pun akhirnya selesai. Acara utama pun siap disajikan. Penampilan longser dari para anggota bumi sandiwara dan teater cermin pun siap untuk dimulai. Para pemain musik mulai memasuki panggung. Para pemusik sudah bersiap dan pada hentakan ke tiga akhirnya musik pembuka pun dimulai. Alunan musik dari alat-alat musik tradisional mulai mengalun dengan asiknya. Akhh musik ini, suasana ini, acara ngabuburit benar-benar suatu acara nostalgia.
           
      Dari sudut pandang gue. Acara ngabuburit memang suatu acara nostalgia. Bukan hanya dari para anggota teater cermin yang bisa berkumpul kembali pada acara tersebut. Acara ini juga bisa menyatukan teman-teman yang sudah lulus untuk sekedar berkumpul, menonton ngabuburit lalu mengadakan acara buka bersama. Iya, acara ngabuburit juga bisa menjadi acara silaturahmi masal.

     ITOH, iya, seperti biasanya dalang dari acara ngabuburit ini adalah sosok seorang ITOH yang menceritakan semacam sinopsis sebelum longser dimulai. ITOH di ngabuburit sembilan ini menurut gue cukup oke. Meskipun tidak segila ITOH-ITOH sebelumnya tapi kadar aktor ini membawakan sosok ITOH bisa dibilang cukup berhasil. (asikk, gue sok kritik *kibas ketek*).

        Akhh, konsep acaranya belum ada yang berubah, sosok ITOH muncul lalu cerita dimulai. Kira-kira itulah yang ada dipikirkan gue beberapa detik setelah ITOH muncul. Tapi, heyy, lihat, ada kabar gembira. bukan, bukan kulit manggis ada ekstraknya. tapi lihat, ada yang baru disana,  ada yang muncul dari bawah meja itu. Wah, ternyata ada cepot yang tiba-tiba muncul dari sana. Wah, bakalan menarik sepertinya.

       Acara longser dimulai. Tema kali ini tentang anak-anak SMA. Candaan-candaan ringan membuat penonton tertawa puas. Candaan-candaan hangat dari mulai kulit manggis sampai ngopi ala kang saswi membuat gue semakin tertawa puas. Puncaknya adalah ketika seorang haruka (diperankan oleh kang ihwan) muncul ke panggung. Gaya dandanan sampai gayanya berbicara membuat seluruh penonton terhibur.


        Akhh, lagi-lagi ini benar-benar suatu kerinduan. Gue menjadi rindu panggung, rindu menjadi aktor dan rindu akan proses latihan. Tidak terasa acara hari itu berakhir. Seluruh penonton keluar. Para aktor menyapa sahabat, teman dan keluarganya yang sedang menonton. tidak lupa juga ada acara berbuka bersama setelah acara tersebut. lumayan gue dapet ta'jil gratisan (anak kostan banget).  Acara Ngabuburit benar-benar membuat gue merindu. Membuat gue ingin kembali ke panggung itu. Membuat gue ingin segera bertemu kembali acara tersebut. Acara ngabuburit adalah acara kerinduan. Kerinduan akan pertunjukan sampai kerinduan akan bertemu teman-teman lama. Bagi gue, acara ngabuburit adalah acara yang paling ditunggu. Karena dalam acara itu gue bisa bertemu dengan kerinduan-kerinduan yang selalu gue rindukan. Akhh, acara ngabuburit benar-benar pertemuan dengan kerinduan.