“Kapan punya pacar?” Atau sampai yang paling ekstrim “kapan
kawin?” Sebuah pertanyaan yang sering terlontar dari teman-teman gue, sahabat
gue, sampai dosen gue dikampus lama gue, Pak hudan, sering menanyakan hal ini. karena bosan, biasanya gue jawab"nanti kalau gak hujan". uniknya adalah, mereka malah menjadi resah dengan keadaan gue, bahkan
teman-teman gue sampai pak hudan pernah menjadi mak comblang untuk mencarikan
gue pacar. Iya, ini serius, bahkan dosen gue ini sering memperkenalkan gue dengan
asisten dosennya. Padahal gue sendiri tidak terlalu terganggu dengan keadaan
gue.
Sampai pada akhirnya, Obrolan absurd
terjadi ketika gue sedang asik mengobrol di group chat BBM . teman gue ada yang
mau menikah dan tiba-tiba topik obrolan ramai membicarakan siapa selanjutnya?
Atau kapan gilirannya tiba. Dan entah kenapa, tiba-tiba saja gue mengobrol
dengan gue yang lain. Katakanlah sekarang gue membagi diri gue menjadi dua yaitu
B (baca B besar) dan b (baca b kecil).
“eh, b , lo gak mau nyari pacar ?
masa jomlo terus? Temen-temen lo udah punya pacar tuh. Malahan ada yang mau
nikah. Lo gimana?”
“gini, B, gue mau tanya
balik, gimana cara lo mempertahankan
sebuah hubungan dengan seseorang, hmm katakanlah gebetan atau pacar lo
mungkin?”
“hmmm—emang kenapa?”
‘gini B, gue adalah tipe orang
yang punya daya tahan sangat rendah untuk mempertahankan sebuah hubungan dengan
seseorang. Selama ini kalau gue menjalin hubungan dengan seseorang ,
katakanlah orang yang lagi gue pdkt-in,
gue selalu berhenti ditengah-tengah. Gimana caranya konsisten agar tidak
berhenti ditengah-tengah?”
“hmm— rada susah dijawab sih,
tapi, kenapa lo sampai seresah itu?”
“ya, karena ini yang selalu gue
rasain, kadang gue ngerasa gue belum
bisa menyisihkan waktu gue dengan seseorang, menjalani hubungan yang baik
artinya lo harus selalu menjaga komunikasi, dan dalam sehari, mungkin
setidaknya lo harus menghubungi dia dua sampe tiga kali , hanya untuk mengobrol
obrolan membosankan seperti “lagi apa?” sampe dengerin curhatan “apa yang
terjadi di hari itu”.
“hmm—mungkin, lo bukan belum bisa
menyisihkan waktu, tapi gak mau menciptakan waktu tersebut ketika lo menjalani
sebuah hubungan dengan seseorang, katakanlah orang yang lo pdkt-in. Lo selalu
merasa semua hal yang lo lakukan dengan orang yang lo pdkti-in itu gak penting,
ngebosenin dan berakhir dengan jawaban klise “gue terlalu sibuk” atau “gue gak punya waktu” mending hubungan ini gak
usah dilanjut.
“ya, emang iya , sih B. Gue kadang
merasa terlalu sibuk , gak punya waktu, keresahan yang gue rasakan, persis
kayak yang lo katakan”
“hmm-- gini, b. Gue selalu percaya tidak ada alasan “gak ada
waktu”, yang terjadi sebenarnya adalah
orang tersebut tidak mau menyediakan waktu atau tidak memprioritaskan hal
tersebut. Ini semua Cuma tentang gimana cara lo menciptakan waktu untuk
seseorang atau suatu hal yang sedang lo kerjakan. Misalnya lo akan bertemu
dengan seseorang yang sangat penting, lo pasti akan menyediakan waktu lo,
mengatur waktu lo, menciptakan waktu sedemikian rupa, meskipun jadwal lo dihari itu sedang sibuk-sibuknya. ”
“hmm—jadi,menurut lo, ini bukan soal daya tahan gue yang rendah
dalam mempertahankan sebuah hubungan? Tapi soal gue yang tidak mau menciptakan waktu dengan
orang tersebut?”
“hmm—menurut gue sih, iya, lagian,
kalau seseorang itu penting buat lo, lo akan menciptakan waktu buat dia, gak
akan ada alasan bosan atau gak punya waktu, lo akan selalu punya quality time
dengan orang tersebut. sebaliknya, kalau
gak penting, lo akan merasa, ngapain repot-repot meluangkan waktu. Menurut gue,
Pada akhirnya ketika dua orang yang sedang menjalin hubungan merasa bahwa
pasangannya sangat penting untuknya, bukankah itu pertanda masing-masing sudah
mendapatkan dua hal sekaligus, yaitu , diinginkan dan menginginkan”
Gue gak tahu obrolan gue dengan
gue yang satu nya ini benar atau tidak. Tapi yang gue bisa pelajari dari
obrolan absurd ini “menjalin suatu relationship dengan seseorang adalah tentang
kemauan menciptakan waktu dari kedua belah pihak, tidak akan ada kesempatan dan
waktu yang tercipta apabila salah satunya tidak menginginkan”.
*gambar didapat dari profile picture temen gue di BBM.
No comments:
Post a Comment