“Billy ---- Gue mau curhat” seorang teman gue tiba-tiba men-chat lewat
account facebook.
“hah? Curhat apaan? Pengen kurus?
Lo mau sekurus apalagi?” jawab gue ngasal.
“bukannnn---“ jawab dia dengan
emoticon berteriak.
“terus?”
“gue jatuh cinta untuk yang
pertama kalinya dan gue patah hati”
“sebentar, jangan-jangan eloo—“
“iya, gue mengatakannya kalau gue
selama ini suka sama dia” jawab dia dengan emoticon menangis.
Oke, jadi teman gue ini sebut
saja –umm karena cewek,, sebut saja bunga. Dia baru saja patah hati. Tapi bukan patah
hati yang membuatnya menangis. Bunga sendiri sudah tahu kalau dia akan patah
hati. Dia jatuh cinta pada temannya cukup lama. Bunga sudah tahu bahwa temannya
sudah memiliki kekasih dan bunga juga sudah tahu kalau teman yang disukainya
sangat serius menjalani hubungan yang sedang dijalani. Dengan kata lain, dia sudah tahu akan patah
hati.
“jadi, kenapa lo memutuskan buat
ngasih tahu perasaan lo?”
“gue Cuma gak mau menyesalinya,
hal yang paling gue takutkan saat ini bukan patah hati, tapi tidak membuat
sebuah keputusan apapun.”
Seperti yang dikatakannya, bunga tidak ingin menyesal karena dia tidak membuat
keputusan apapun tentang apa yang harus dilakukan pada perasaannya. Untuk itu Bunga
memutuskan untuk menyampaikan apa yang selama ini dia rasakan.
Bunga hanya ingin orang yang disukainya tahu tentang
perasaannya. Bunga tidak ingin menyesal karena dia tidak pernah memberi tahu
perasaannya pada orang yang disukainya. Dan yang paling penting, dia tidak
ingin menjalani hidup dengan pertanyaan “apakah orang yang disukainya mempunyai
perasaan yang sama?”
Sebenernya gue cukup iri dengan apa
yang dilakukan oleh teman gue ini. Dibalik sikapnya yang cukup kaku dan punya
masalah dengan sesuatu yang bernama percaya diri. Dia punya keberanian dan
kekuatan luar biasa menghadapi suatu hal bernama “Penolakan”.
“terus respon dia sendiri ,
gimana?”
“dia meluk gue, terus ngomong “suatu
saat akan ada orang yang lebih baik untuk gue”
“hmm—terus?”
“Gue nangis, gue ngerasa secara
tidak langsung dia mengatakan bahwa selama ini gue mencintai seseorang yang
tidak cukup baik” jawab dia dengan emoticon menangis.
“keren, gue bangga sama lo. Berani
menghadapi sebuah penolakan. Udah jangan nangis mulu, sakitnya bakal ilang
pelan-pelan”
Hmm-- Orang yang jatuh cinta,
meskipun dia mengalami patah hati, orang-orang ini tidak pernah menunggu
seseorang yang lebih baik akan datang dari seseorang yang mereka cintai saat
ini. Orang yang jatuh cinta tidak pernah tahu mana yang lebih baik. Bagi mereka, jatuh cinta selalu soal waktu
yang sedang dijalani. Waktu saat ini. bukan kemarin,atau besok. Orang yang
jatuh cinta hanya jatuh cinta begitu saja dan mengambil risiko bahwa seseorang
yang dicintainya itu mungkin tidak cukup baik di mata orang lain.
Jadi, apakah cinta
itu buta?.
kalau menurut gue, Cinta itu adalah suatu perasaan yang membuat seseorang merasa cukup untuk menerima.
kalau menurut gue, Cinta itu adalah suatu perasaan yang membuat seseorang merasa cukup untuk menerima.