April baru saja tiba dan dia memulai
kehidupan gue dengan membawa banyak keresahan.
ORANG pertama yang mengucapkan
selamat ulang tahun adalah papa. Bagaimana tidak, Bokap salah hari. beliau mengirimi gue SMS selamat ulang tahun pada 1 April—satu hari lebih cepat dari
hari ulang tahun gue, yang tentu saja gue abaikan.
Pada hari ulang tahun gue, bokap
kembali kirim SMS, alasannya adalah “papa sengaja kirim ucapin selamat ulang tahun
sejak tanggal 1 April soalnya khawatir pada saat hari ulang tahun kamu tiba,
handphone papa eror”.
Bokap gue memang pintar kalau
nyari alasan. Padahal, seandainya bokap bilang dengan jujur bahwa beliau salah
mengingat tanggal atau bahkan lupa sekalipun, gue tidak akan marah atau merasa
kecewa. Kita tidak tidak bisa berharap banyak dari sebuah ingatan yang menua
bersama waktu, bukan?
Orang yang pertama kali
mengucapkan adalah seorang wanita yang datang ke kehidupan gue dan tidak pernah
pergi. Dia adalah cinta pertama gue. Kami
bertemu di SMA dan masih menjalani hubungan yang baik sampai sekarang.
Dia mengirimkan ucapan ulang
tahun pukul 12:10 malam. Dimana baru gue baca jam setengah enam pagi.
Kami tidak mempunyai hubungan
yang spesial. Dia tahu bahwa gue suka sama dia. Dan gue juga sering mengatakan bahwa
gue suka sama dia berkali-kali. Sampai saat ini kami berteman baik dan Men-support
satu sama lain.
Kalau Gue bilang gue tidak pernah
mengharapkan hubungan yang lebih dari ini bersama dia. Itu bohong. Dari lubuk
hati gue yang paling dalam. Gue menginginkan suatu kejelasan dengan hubungan
ini. Tapi, seperti yang gue bilang. Cinta adalah suatu perasaan yang cukup
untuk menerima.
Lagi pula, tidak semua kisah
cinta di muka bumi ini berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, bukan?.
(Baca : ini semua hanya pencitraan, padahalmah udah keseringan galau sampe showeran pake gayung )
(Baca : ini semua hanya pencitraan, padahalmah udah keseringan galau sampe showeran pake gayung )
Untuk nyokap gue tercinta. terimakasih sudah menjadi sahabat yang sangat luar biasa. tolong jangan bertanya hal absurd seperti "kamu normal, kan?" karena aku terlalu lama men-jomlo. dear mama ku sayang, aku normal. aku tidak LGBT. aku masih tidak mengerti apa enaknya beradu "pedang" .
Orang –orang berikutnya yang
mengucapkan selamat di hari jadi gue adalah teman-teman kampus gue yang cukup
busuk. Isa, Ashif, Amink, eko, Ayu. Semoga pertemanan kita terus berlanjut, ya.
Karena akhir-akhir gue menggelisahkan bawah pertemanan kita sedang tidak sehat.
Padahal kita tidak kemana-mana. Tapi Rasanya,
akhir-akhir ini gue seperti pergi ke tempat yang benar-benar beda.
By the way, nyokap gue nanyain
kapan kalian main kerumah lagi. Mau nyobain gaji isa yang baru jadi Asisten menejer katanya. J
Untuk orang-orang yang sudah
datang dan tidak pernah pergi. Terimakasih banyak karena mau menerima gue
dikehidupan kalian.
Untuk the Gembel, sahabat-sahabat gue yang selalu sabar menerima ide-ide gue yang kadang terlalu egois dan sulit untuk dikabulkan. kalian semua memang pengertian.
Untuk the Gembel, sahabat-sahabat gue yang selalu sabar menerima ide-ide gue yang kadang terlalu egois dan sulit untuk dikabulkan. kalian semua memang pengertian.
Terimakasih juga untuk orang-orang yang mau menyisihkan kuota internetnya hanya untuk membaca tulisan gue yang jauh dari kata baik di blog ini.
Sekali lagi gue mengucapkan
terimakasih.
Betapa Beruntungnya gue punya
orang-orang seperti kalian. Orang-orang yang mau meluangkan waktu, bahkan
menciptakan waktu untuk orang yang punya pemikiran yang kadang tidak masuk di
akal seperti gue. Kalian semua yang terbaik.
Dan untuk kamu, kita
jadi jalan, kan? J