‘Gue habis kencan kemarin,’ Diana, seorang teman yang tiba-tiba saja duduk dan langsung memulai percakapan. seorang wanita yang sering mencepol rambut panjangnya. wanita yang hobi gonta-ganti pasangan. wanita yang mudah bosan. ya, dia memang cukup cantik untuk melakukan hal itu.
"so?"
"Hm. he is good. But…,
seriously, I thought he doesn’t really understand the concept of his religion.’
Gue menghela napas gue.
“why? Oh, come on, I’ve been
looking for you to tell this story”
Dia menyadari gue yang sangat
malas mendengarkan ceritanya.
“oke, Tell me than” jawab gue
padanya.
Oke, nama gue arial, gue kenal
Diana karena teman gue berteman dengannya. Gue dan dia sama-sama tahu bahwa
kami menjaga jarak yang cukup. Dia bercerita bahwa kemarin dia mengencani
seorang pria di sebuah Bar. Ya, gue sudah tahu bahwa dia sering membawa pria
yang dia kencani ke bar tersebut.
Dan seperti yang gue duga.
Semuanya akan berakhir di tempat tidur. Dia bercerita pada esok paginya dia membuatkan segelas susu
dan sandwich berisi ham.
‘Do you want a glass of milk and
sandwich with ham?’
‘Ham? Pork?’
‘Yes, it’s pork.’
‘Hm, I am a moslem. I don’t eat
pork.’
‘Why?’
Si pria menjawab, ‘That’s haram
in my religion.’
“look, do you see what I mean,
arial?’ dia benar-benar bersemangat.ya, setiap kali dia tidur dengan orang yang
dia kencani. Dia selalu bercerita tentang apa yang terjadi setelah bangun
tidur.
“oke, so, what did you say to
him?’
“ya, gue balik bertanya
kepadanya, “Jadi agamamu hanya sebatas
daging babi? Kamu tidak makan babi karena menurut agamamu ini haram. Bukankah
agamamu juga mengharamkan kamu tidur dengan wanita di luar nikah? Mengharamkan
minum minuman beralkohol? Dan, kamu bahkan punya tato di tanganmu? Kamu sudah
melakukan semua yang diharamkan dan dianggap dosa oleh agamamu. Lalu apakah
hanya dengan tidak memakan daging babi cukup membuat kamu menjadi muslim?’
Ya harus gue akui. Sebagai orang
atheis, dia cukup kritis dan tahu banyak mengenai agama.
“pokoknya, gue gak akan lagi
tidur dengan orang yang menolak memakan daging babi karena alasan agama” seru
dia kesal.
“kenapa?”
“Itu artinya mengakali agama”
Ya, gue gak bisa membantah pendapat lo sih.
Tapi, kenapa lo sangat mencampuri urusan dia ? bukankah itu adalah urusan dia
dengan tuhannya. Orang yang lo kencani pasti sangat kesal karena yang dia dapat
di pagi hari adalah ceramah mengenai agama dari orang yang tidak punya
kepercayaan.
“seriously?’
Kalau menurut gue. “Orang-orang
terlalu banyak ingin tahu mengenai orang lain. Terlalu ingin mencampuri urusan
orang lain. Bukankah lebih baik kau mengurusi urusanmu sendiri”. ayolah,
meskipun kau tidak punya kepercayaan. Tapi kau tahu bukan kalau mabuk-mabukan
dan melakukan hubungan intim dengan banyak orang akan menyebabkan penyakit. Itu
tidak baik untuk dirimu.
“ya, gue tahu, tapi setidaknya
gue peduli. Ayolah, kau terlalu peduli pada dirimu sendiri”
“ya, gue sangat tahu. Hanya saja
keadaan setiap orang berbeda. gue bukan gak peduli. Hanya saja, gue akan
memberitahu teman gue kalau memang dia salah. Soal dia akan menerima masukannya atau tidak, itu urusan lain. Ah, entahlah, mungkin gue hanya orang yang tidak ingin terlalu masuk kedalam kehidupan
seseorang. gue masih harus mengurusi diri gue sendiri. Hidup gue aja belum tentu
sudah dijalan yang benar. Untuk apa repot-repot mengurusi orang lain.
“so, you don’t give a shit? Atau gak mau repot ?”
“Gue kira keduanya”
Kami berdua tertawa.
ya, gue pikir, kami hanya dua orang bodoh yang berusaha berpikir tidak ingin tahu padahal ingin tahu.
Dua orang bodoh yang sok tahu dan terlalu banyak ingin tahu.
ya, gue pikir, kami hanya dua orang bodoh yang berusaha berpikir tidak ingin tahu padahal ingin tahu.
Dua orang bodoh yang sok tahu dan terlalu banyak ingin tahu.
Ya, hidup memang selucu itu. Ada orang yang dirinya
sendiri banyak salah tapi mencoba menasehati dan mengomentari bahwa yang
dilakukan oleh orang lain itu salah. Tanpa berkaca pada dirinya sendiri. Ada juga orang yang
terlalu peduli pada dirinya sendiri dan lebih baik menjaga jarak secukupnya.
Terus , lo sendiri Diana apa
arial?
Gue adalah billy. <= Halah nyari aman. Sok keren.