Hari sabtu tanggal 19 juli kemarin, akhirnya gue datang
ke acara yang gue tunggu-tunggu sejak lama, yaitu, acara ngabuburit yang
diadakan oleh bumi sandiwara dan teater cermin. Hal pertama yang membuat gue
terkejut adalah “INI KENAPA GAK ADA
SIAPA-SIAPA? PADA KEMANA ? ACARANYA GAK
JADI APA GIMANA?” dalam seketika hal tersebut membuat gue terkejut hingga
membuat gue kejang-kejang (enggak, gak
selebay itu kok).
Gue berpikir sejenak lalu membuka Blackberry
messengger. Gue baca di group teater cermin dan gue baru sadar ternyata
acaranya di kelurahan bukan di kecamatan. Sebagai orang pribumi, sebenarnya gue
baru tahu kalau kelurahan dan kecamatan itu tempatnya berbeda (kok, gue agak
bego ya). kenapa gak satu tempat aja
sih, gue kan harus muter lagi. Gue kembali menyalakan motor gue, lalu segera
bergegas menuju tempat peristirahatan terakhir ngabuburit diadakan.
Setibanya di tempat kejadian perkara, gue disambut dengan
adik-adik kelas gue yang menyapa gue lalu salaman dengan mencium tangan gue. Akhh,
entah kenapa, gue merasa sangat tua ditempat ini. Sebagai kakak kelas atau
dalam teater cermin sering dipanggil kokolot, gue langsung bertanya ke adek
kelas gue “ tiketnya masih ada?” dan adik kelas itu hanya menggelengkan kepala.
Akhh padahal gue mau beli kalau masih ada, karena abis yaudah gue masuk secara
gratis aja . ( aduhh, pencitraan banget yahh) <= eh diem ya, yang nulis gue,
bukan lo, gak usah komen.
Pada saat gue masuk kedalam aula kelurahan, gue
dikagetkan dengan tempat yang baru ini. Ini gila, tempatnya luas banget,
panggungnya juga asik dan akhh penempatan lightingnya sepertinya kurang pas
(peace kang, peace). Pada saat gue masuk kedalam aula tersebut, ada ekstra
kulikuler (ini nulisnya bener gak sih) musikalisasi puisi yang sedang tampil. Alunan
lagu, musik dan pembacaan puisi yang sangat indah mengalun dari penampil. Akhh,
suasana ini benar-benar gue rindukan.
Penampilan
musikalisasi puisi pun akhirnya selesai. Acara utama pun siap disajikan. Penampilan
longser dari para anggota bumi sandiwara dan teater cermin pun siap untuk
dimulai. Para pemain musik mulai memasuki panggung. Para pemusik sudah bersiap
dan pada hentakan ke tiga akhirnya musik pembuka pun dimulai. Alunan musik dari
alat-alat musik tradisional mulai mengalun dengan asiknya. Akhh musik ini,
suasana ini, acara ngabuburit benar-benar suatu acara nostalgia.
Dari sudut pandang gue. Acara ngabuburit memang suatu
acara nostalgia. Bukan hanya dari para anggota teater cermin yang bisa
berkumpul kembali pada acara tersebut. Acara ini juga bisa menyatukan
teman-teman yang sudah lulus untuk sekedar berkumpul, menonton
ngabuburit lalu mengadakan acara buka bersama. Iya, acara ngabuburit juga bisa
menjadi acara silaturahmi masal.
ITOH, iya, seperti biasanya dalang dari acara ngabuburit
ini adalah sosok seorang ITOH yang menceritakan semacam sinopsis sebelum longser
dimulai. ITOH di ngabuburit sembilan ini menurut gue cukup oke. Meskipun tidak
segila ITOH-ITOH sebelumnya tapi kadar aktor ini membawakan sosok ITOH bisa
dibilang cukup berhasil. (asikk, gue sok kritik *kibas ketek*).
Akhh, konsep acaranya belum ada yang berubah, sosok ITOH
muncul lalu cerita dimulai. Kira-kira itulah yang ada dipikirkan gue beberapa
detik setelah ITOH muncul. Tapi, heyy, lihat, ada kabar gembira. bukan, bukan kulit manggis ada ekstraknya. tapi lihat, ada yang baru disana, ada yang muncul dari bawah meja
itu. Wah, ternyata ada cepot yang tiba-tiba muncul dari sana. Wah, bakalan
menarik sepertinya.
Acara longser dimulai. Tema kali ini tentang anak-anak
SMA. Candaan-candaan ringan membuat penonton tertawa puas. Candaan-candaan hangat
dari mulai kulit manggis sampai ngopi ala kang saswi membuat gue
semakin tertawa puas. Puncaknya adalah ketika seorang haruka (diperankan oleh
kang ihwan) muncul ke panggung. Gaya dandanan sampai gayanya berbicara membuat
seluruh penonton terhibur.
Akhh, lagi-lagi ini benar-benar suatu kerinduan. Gue menjadi
rindu panggung, rindu menjadi aktor dan rindu akan proses latihan. Tidak terasa
acara hari itu berakhir. Seluruh penonton keluar. Para aktor menyapa sahabat,
teman dan keluarganya yang sedang menonton. tidak lupa juga ada acara berbuka bersama setelah acara tersebut. lumayan gue dapet ta'jil gratisan (anak kostan banget). Acara Ngabuburit benar-benar
membuat gue merindu. Membuat gue ingin kembali ke panggung itu. Membuat gue
ingin segera bertemu kembali acara tersebut. Acara ngabuburit adalah acara
kerinduan. Kerinduan akan pertunjukan sampai kerinduan akan bertemu teman-teman
lama. Bagi gue, acara ngabuburit adalah acara yang paling ditunggu. Karena dalam
acara itu gue bisa bertemu dengan kerinduan-kerinduan yang selalu gue rindukan.
Akhh, acara ngabuburit benar-benar pertemuan dengan kerinduan.